(Tantangan Menulis Hari Ke-73) Srikandi Tiga Dimensi (part 1)
Namaku Silva. Aku adalah anak tunggal. Walau pun aku anak tunggal, ayah dan ummi tak pernah memanjakanku. Ayahku seorang otoriter dalam mendidik anaknya. Sejak kecil aku sering mendapatkan cambukan bila aku telat melaksanakan salat dan juga malas mengaji. Aku hanya bisa menangis kecil sambil meringis kesakitan.
Ternyata Ummi pun sama. Bila aku nakal dan tidak mau mengikuti perintahnya. Pangkal pahaku akan menjadi sasaran empuk cubitan Ummi. Setelah itu Ummi biasanya akan bertanya ketika sedang memandikan aku. "Silva , ini pahanya kenapa biru?" "Kan dicubit Ummi," jawab Silva nyengir. Setelah itu Ummi biasanya langsung ceramah panjang menasehatiku sambil memberikan baluran "minyak Cimande" di bekas luka itu.
Didikan Ayah dan Ummi yang keras, rupanya menjadi modal dasar buat aku untuk menjadi Srikandi yang kuat. Aku tahu Ayah dan Ummi melakukan itu semua demi kebaikanku. Aku tidak pernah marah apa lagi dendam kepada mereka. Justru aku bersyukur.
Seiring dengan sang waktu, Silva yang nakal kini telah tumbuh menjadi remaja yang cantik dan memesona. Silva yang tomboy ternyata banyak berkawan dengan anak laki-laki. Sifat tomboynya itu sudah nampak sejak ia kecil dulu. Ia sering bermain permainan kaum laki-laki seperti main kelerang, main "belecon" , main bola dan masih banyak lagi lainnya.
Masa remaja adalah masa yang paling indah. Ternyata memang benar itu adanya. Silva yang tomboy tak mau masa remajanya sirna begitu saja. Sejak zaman sekolah SMP dan SMA Silva selalu mengikuti kegiatan ekskul seperti OSIS dan pramuka.
Kegiatan pramuka di SMA sering membuat guru marah kepada Silva. Loh kok... (Bersambung)
.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut bun
Siap Bunda
Penasaran kelanjutannya bund...
Sip
Ditunggu kelanjutannya bu Edit
Siaaap
cubitan gemesin dafi ummi.membuat mental kuat ya bu
Betul sekali Bun
wow bakalam seru nih
Hahaha..semoga ya Bun
Baca cerita ibu,teringat sendiri, sering cubit anak, terus waktu mau dimandiin tanya, paha adek kenapa? Kan mama yang cubit. Haha, , lanjutkan bu.