(Tantangan Menulis Hari Ke-62) Belah Duren
Syaiful dan Risna akhirnya menikah juga. Pesta pernikahan itu berlangsung sangat meriah. Musik organ tunggal dengan biduan cantik serta film layar tancap pun ikut meramaikan suasana pernikahan mereka. Semua yang hadir di pesta itu turut bersuka cita.
Syaiful terlihat sangat bahagia karena mendapatkan istri yang cantik dan sholehah. Walau harus berulang kali mengucapkan dua kalimah syahadat yang salah. Makanya sangat penting belajar mengaji brow. Tidak cukup hanya ilmu dunia saja. Hehehe...
Orang tua Syaiful memang terlambat mengajarkannya. Syaiful sangat dimanja oleh abinya. Tak pernah ada perintah untuk mengaji apalagi salat. Ummi nya pun sama. Mereka sibuk dengan mencari harta. Berbeda sekali dengan orang tua Risna.
Orang tua Risna sangat keras mendidiknya anaknya, apalagi dalam masalah agama. Kalau melihat anaknya tidak salat dan mengaji, bapaknya langsung memecutnya dengan ikat tali pinggang atau terkadang dengan lidi yang sudah dijalin. Kejam.
Mungkin pikiran anak dan orang tua sekarang bilangnya kejam. Tapi itu semua berdampak baik bagi Risna.
Buktinya Risna tumbuh menjadi anak yang sholehah, tekun, pandai mengaji, dan rajin salat.
***
Malam pertama tentu malam yang sangat ditunggu oleh pasangan pengantin baru. Syaiful yang sudah ngebet banget ingin "belah duren" berlari ke kamar menemui istrinya yang sudah lebih dulu masuk.
Syaiful memperhatikan istrinya yang sedang membersihkan bekas make up di depan cermin. Risna tersipu malu ditatap oleh Syaiful.
"Mas, jangan pandangi aku begitu dong. Aku malu."
Risna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Syaiful jadi semakin nakal. Dia menghampiri Risna dan memeluknya. Tangannya mulai aktif. Tiba-tiba...
Tok tok tok...
"Risna ada tamu di luar. Katanya temanmu, dia ingin bertemu!"
Teriak bapaknya Risna.
Syaiful yang mendengar itu langsung tepuk jidat.
Yah, gagal deh mau belah duren. Hahaha...nasib nasib.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kerenn...kocak bun
Terimakasih Bunda. Hehe
Waduh, kok tamu datang ke rumah pengantin malam-malam begitu. Gak sopan! Gak tahu ya, keduanya sedang bersiap menghadapi pertempuran!
Hahhaha..tamunya ga baca undangan..
He he
Makasih Bunda..
Manggaduah sajo,Ndak tau urang ka bakarajo
Hahhaha...
Keren bunda....sudah beranjak ke cerpen. Ajari aku yah
Xixixi..siap Bu..kita sama2 belajar
Dilanjutin lagi tambah keren juga bun
Siap..lagi cari ide dulu Bun..hehehe
Siap..lagi cari ide dulu Bun..hehehe
mantap bu
Terimakasih Bunda
hehehe, bagus bunda
Terimakasih Bunda..
Kerennn
Terimakasih bunda