Edit Kadila, S.Pd

Saya bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata. Tapi saya ingin merangkai kata dalam hidup saya agar saya bisa lebih banyak berarti buat orang lain dengan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
(Tantangan Menulis Hari Ke-62) Belah Duren

(Tantangan Menulis Hari Ke-62) Belah Duren

Syaiful dan Risna akhirnya menikah juga. Pesta pernikahan itu berlangsung sangat meriah. Musik organ tunggal dengan biduan cantik serta film layar tancap pun ikut meramaikan suasana pernikahan mereka. Semua yang hadir di pesta itu turut bersuka cita. 

 

Syaiful terlihat sangat bahagia karena mendapatkan istri yang cantik dan sholehah. Walau harus berulang kali mengucapkan dua kalimah syahadat yang salah. Makanya sangat penting belajar mengaji brow. Tidak cukup hanya ilmu dunia saja. Hehehe...

 

Orang tua Syaiful memang terlambat mengajarkannya. Syaiful sangat dimanja oleh abinya. Tak pernah ada perintah untuk mengaji apalagi salat. Ummi nya pun sama. Mereka sibuk dengan mencari harta. Berbeda sekali dengan orang tua Risna. 

 

Orang tua Risna sangat keras mendidiknya anaknya, apalagi dalam masalah agama. Kalau melihat anaknya tidak salat dan mengaji, bapaknya langsung memecutnya dengan ikat tali pinggang atau terkadang dengan lidi yang sudah dijalin. Kejam. 

 

Mungkin pikiran anak dan orang tua sekarang bilangnya kejam. Tapi itu semua berdampak baik bagi Risna.

Buktinya Risna tumbuh menjadi anak yang sholehah, tekun,  pandai mengaji, dan rajin salat.  

 

                        ***

 

Malam pertama tentu malam yang sangat ditunggu oleh pasangan pengantin baru. Syaiful yang sudah ngebet banget ingin "belah duren" berlari ke kamar menemui istrinya yang sudah lebih dulu masuk. 

 

Syaiful memperhatikan istrinya yang sedang membersihkan bekas make up di depan cermin. Risna tersipu malu ditatap oleh Syaiful. 

"Mas, jangan pandangi aku begitu dong. Aku malu." 

Risna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Syaiful jadi semakin nakal. Dia menghampiri Risna dan memeluknya. Tangannya mulai aktif. Tiba-tiba...

 

Tok tok tok...

"Risna ada tamu di luar. Katanya temanmu, dia ingin bertemu!"

Teriak bapaknya Risna. 

Syaiful yang mendengar itu langsung tepuk jidat. 

Yah, gagal deh mau belah duren. Hahaha...nasib nasib. 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerenn...kocak bun

16 Mar
Balas

Terimakasih Bunda. Hehe

17 Mar

Waduh, kok tamu datang ke rumah pengantin malam-malam begitu. Gak sopan! Gak tahu ya, keduanya sedang bersiap menghadapi pertempuran!

17 Mar
Balas

Hahhaha..tamunya ga baca undangan..

17 Mar

He he

16 Mar
Balas

Makasih Bunda..

17 Mar

Manggaduah sajo,Ndak tau urang ka bakarajo

16 Mar
Balas

Hahhaha...

17 Mar

Keren bunda....sudah beranjak ke cerpen. Ajari aku yah

17 Mar
Balas

Xixixi..siap Bu..kita sama2 belajar

17 Mar

Dilanjutin lagi tambah keren juga bun

17 Mar
Balas

Siap..lagi cari ide dulu Bun..hehehe

17 Mar

Siap..lagi cari ide dulu Bun..hehehe

17 Mar

mantap bu

17 Mar
Balas

Terimakasih Bunda

17 Mar

hehehe, bagus bunda

16 Mar
Balas

Terimakasih Bunda..

17 Mar

Kerennn

17 Mar
Balas

Terimakasih bunda

17 Mar



search

New Post