(Tantangan Menulis Hari Ke-61) Terus Berkarya walau Corona Mengancam
Kegiatan Pelatihan Menulis SASISABU Bogor yang akan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret 2020, terpaksa harus ditunda. Karena adanya surat dari Dinas Kota Bogor untuk menghentikan kegiatan pengumpulan massa. Selain itu sekolah-sekolah pun diliburkan mulai 16 Maret-28 Maret 2020. Tujuan ini semua adalah untuk memutus rantai penyebaran dari virus Corona.
Tertundanya kegiatan pelatihan bukan berarti harus berhenti berkarya. Justru ada hikmahnya. Kita bisa melakukan 3M (Menulis Menulis dan Menulis) dan aku pun punya peluang untuk menambah peserta. Hehehe...
Pasti banyak peserta yang kecewa dengan keputusan penundaan ini termasuk juga aku. Tapi mimpi membumikan gerakan literasi di Bogor tidak akan pernah berhenti. Setelah kemarin berhasil dengan SAGUSABU Bogor dan mengantarkan para guru menghasilkan karya buku, kini saatnya aku bergerak untuk menggiring siswa menghasilkan karya buku. Kemudian nanti berlanjut dengan Pelatihan Menulis SAMASABU (Satu Mahasiswa Satu Buku), Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan masih banyak lagi mimpi yang ada dalam hatiku.
Virus Corona bukanlah sesuatu hal yang harus ditakuti dan juga bukan hal yang harus ditantangi. Semua penyakit datang dari Allah dan pasti Allah juga yang akan menghilangkan. Kita tidak boleh panik. Panik akan menurunkan sistem imun tubuh kita. Itu justru yang akan berbahaya. Tugas kita adalah menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan. Semoga Allah selalu melindungi kita semua. Aamiin...
Menurut aku virus MG pun berbahaya. Tantangan menulis yang disodorkan CEO Bapak H. Mohamad Ihsan dengan menulis di blog gurusiana membuat anggotanya terinfeksi. Mereka semakin takut bila mendekati tantangan terakhir piagam biru atau perak. Mereka takut kalau tidak bisa mengirim artikel dan itu akan remedial. Lebih menakutkan lagi kalau tiba-tiba signal error. Wuiiih..bikin kepala cenat-cenut langsung tensi naik dan berteriak "tolooong." Hahaha....
Alhamdulillah, aku sudah menyelesaikan tantangan sampai hari ke 60. Piagam perak pun berhak aku miliki. Tapi sampai saat ini aku belum menerima piagam biru. Entah kemana dulu itu piagam jalan-jalan. Mungkin dia ingin piknik. Hehehe...
Baiklah teman-teman, teruslah berkarya walau virus Corona mengancam. Semangaaaatt.
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut, mbak. Walau biru masih di langit. Perak di hari senja dan emas di puncak Monas.
Jempol
Terimakasih Bunda
Lanjut uni,
Barokallah bunda
Aamiin..hatur nuhun bu
Sukses terus Bunda Edit, menularkan virus menulis. Barokallah.
Aamiin..terimakasih Bunda
Smangaaat!
Semangaatt..siaap
Siiip keren deh
Keren