(Tantangan Menulis Hari Ke-60) Kentut Membawa Bencana
Rifqi Risna adalah perempuan cantik berhijab yang manis dan berlesung pipi. Sedangkan Syaiful Risman laki-laki kurus kering, hitam dan hidup lagi. Hahaha... Tapi entah kenapa Risna cinta berat kepadanya. Banyak teman-temannya yang mengatakan kalau Risna sudah kena pelet dari Syaiful. Tapi Risna tetap tidak peduli "Biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu" itu yang dia katakan.
Risna dan Syaiful baru pacaran sekitar satu bulan ini. Mereka bertemu di tempat pekerjaaan yang sekarang lagi digeluti. Risna menyukai Syaiful karena kejujurannya. Waktu itu Syaiful menemukan dompet Risna yang terjatuh dijalanan dan mengembalikannnya. Padahal dalam dompet itu banyak lembaran kertas berwarna pink. Tapi Syaiful tidak tergoda oleh uang itu, walau dia sedang membutuhkannya.
Ketika Syaiful melihat ada kartu identitas dalam dompet itu dia segera mencarinya dan menemukannya.
"Maaf, Mbak ini betul namanya Rifqi Risna?"
"Iya betul. Ada apa ya Mas."
"Ini saya mau mengembalikan dompet Mbak."
"Alhamdulillah. Terimakasih ya Mas."
Mereka pun berkenalan. Sejak saat itulah mereka semakin dekat dan akhirnya berpacaran.
***
"Risna, kita nonton yuk. Ada film bagus tayang hari ini."
"Ayo Mas. Kebetulan aku sudah lama tidak nonton."
"Ok. Nanti aku jemput ke rumah ya. Sekitar pukul 5 soren."
"Baik Mas."
Sore harinya dengan setelan kaos dan celana jeans Syaiful datang ke rumah Risna. Risna sudah menunggu dengan gaun santainya. Risna terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna pink.
"Risna ayo sudah siap. Kita berangkat. Filmnya tayang pukul 6 sore. Jangan sampai kita terlambat."
"Ayo Mas."
Mereka pun berpamitan pada orang tua Risna.
Setibanya di bioskop, Syaiful segera memesan tiket. Dan mereka masuk ke dalam gedung diantar oleh petugasnya. Sebelum masuk Risna sudah membeli cemilan untuk di makan di dalam gedung bioskop. Tak berapa lama film pun sudah diputar.
Baru tayang seperempat putaran, Syaiful merasakan perutnya tidak nyaman. Dia mulai gelisah. Risna melihat kegelisahan Syaiful.
"Kenapa Mas. Kok gelisah."
"Perutku sakit Ris. Mulas."
"Waduh kamu makan apa Mas. Kok bisa sakit perut."
"Makan mie instan tadi siang dengan tambahan irisan cabe rawit."
"Pantas saja kamu sakit perut Mas.Ayo sana Mas ke toilet dulu."
Tapi Syaiful tidak tega meninggalkan perempuan cantik itu dia khawatir kalau ada laki-laki iseng yang akan mengganggunya.
"Nanti saja deh Ris. Aku masih bisa bertahan kok."
Syaiful tersenyum sambil menahan sakit.
Akhirnya mereka kembali fokus dengan layar di depan mereka sampai film itu berakhir. Lampu pun menyala dengan terang benderang. Tapi Syaiful tidak mau beranjak dari tempat duduknya.
"Mas, ayo kita pulang filmnya sudah selesai."
"Aduh Ris aku malu."
"Malu kenapa?"
"Aku tadi kentut."
"Ya sudah tidak apa-apa Mas. Kan cuma baunya saja yang tercium.Ayo kita pulang. Ini sudah malam Mas."
Risna menarik tangan Syaiful.
"Tunggu Ris. Ini bukan masalah baunya. Tapi ini keluar plus ampasnya juga."
Risna terbelalak mendengar itu.
"Ya ampun Mas. Kamu dasar jorok ya. Kita putus!"
Risna pergi meninggalkan Syaiful dengan rasa kesal.
Syaiful berteriak memanggil nama Risna. Tapi Risna tetap pergi meninggalkannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jenengan pinter bu...buat cerpen jenaka
Terimakasih Bunda..
Hehe keren kak....saya mau juga ah belajar menulis cerpen...
Ayo Bunda..pasti bisa..
Oce
Terimakasih Bunda
Uni edit, jaan sampai kalua juo liek
ha ha ha... makanya kalau mau nge date jangan makan yang pedas-pedas... Takut putus... wkwkwk...
Iya..hahaha...
Syaiful jorok
Jadi inget pak Empen..